POTRET KEMISKINAN DI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
FAJAR QUDSIY R. B
2KA03
16109560
TEORI ORGANISASI UMUM 2
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan pemerintah saat ini kurang terencana baik. Akibatnya, banyak terjadi kebocoran Dana sampai 20 persen dengan jumlahnya tidak sedikit yang berpotensi korupsi Dan merugikan negara.
Kita berada di tengah-tengah luasnya pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan. Mungkin ada yang berpikir kemiskinan adalah nasib dan bukan urusan kita. Benarkah? Supaya tidak salah dalam bersikap, marilah kita pahami lebih dalam tentang hal ini. Kemiskinan dapat terjadi karena rendahnya produktivitas. Contoh, karena kurangnya ketrampilan dalam memilih bibit dan pupuk, maka hasil dari pertanian jagung tidak terlalu tinggi. Belum lagi petani seringkali kesulitan dalam melakukan pemasarannya.
Selain itu terdapat jarak antara kelompok yang kaya dan yang miskin. Kelompok yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Inilah yang menimbulkan ketegangan sosial. Potensi ketegangan ini semakin diperluas karena sebagian besar masyarakat Indonesia berasal dari budaya agraris yang tidak terampil berdagang dan berbisnis. Kondisi ini diperparah oleh ketimpangan terstruktur yang terjadi di berbagai bidang. Termasuk ketimpangan untuk memperoleh pendidikan, fasilitas kesehatan, bahkan untuk sekedar memperoleh air bersih yang kadang sulit sekali didapatkan di beberapa daerah miskin.
BOS merupakan salah satu dari sejumlah program penanggulangan kemiskinan yang masuk dalam kluster satu, yakni bantuan Dan perlindungan sosial. Dalam kluster satu ini masuk pula program bantuan langsung tunai (BLT), program keluarga harapan yang dikelola Departemen Sosial, beras untuk rakyat miskin (raskin), jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), bantuan sosial untuk pengungsi Dan korban bencana, bantuan penyandang cacat, Dan bantuan untuk kelompok lansia.
PENUTUP
Kemiskinan di negara kita ini jangan dipandang sebelah mata. kemiskinan telah menjadi penyakit yang sulit disembuhkan di negara indonesia. dengan melihat kesimpulan dibawah, mungkin kita bisa membantu menanggulangi kemiskinan di negara kita
KESIMPULAN
Jadi, bagaimana menanggulangi hal ini? Salah satunya adalah dengan meningkatkan produktivitas, seperti yang diusahakan oleh Ir. Zet Malelak dan istrinya Pdt. Adriana Tanggela di desa Uel di NTT. Saudara Malelak mengajarkan cara bercocok tanam jagung, termasuk caranya, pemupukannya, dan bibitnya. Sementara itu istrinya melengkapi para petani dengan motivasi iman. Kerjasama yang baik ini meningkatkan hasil jagung petani secara sangat substansial (lihat artikel “Memotivasi Jemaat Lewat Teladan” ). Selain itu kita dapat mengusahakan pendidikan wirausaha kecil dan menengah, termasuk memberikan pelayanan kredit. Hal ini akan membantu menciptakan pekerjaan, baik bagi pengusaha kecil dan menengah, maupun bagi yang lainnya. Selanjutnya dalam jangka menengah dan panjang, kita perlu mengupayakan pemerataan kesempatan dalam ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar